SELAMAT DATANG DI BLOG CHELSEA TANPA OLIVIA

Sabtu, 07 Februari 2015

KU PIJAKKAN KAKIKU DI KOTA INI

Pagi yang dingin kala itu, matahari belum menampakkan diri dan langit masih dalam kegelapan. Namun aku yakin mentari akan cerah pagi ini. Alunan takbir menggema diseluruh penjuru dunia, Tanggal 15 Oktober 2013  hari Selasa dimana hari itu diperingati sebagai hari Raya Idul Adha. Aku bergegas mandi dan mempersiapkan diriku menuju bandara, bukannya bersiap-siap menuju mesjid untuk menunaikan sholat ied malah aku sibuk mengepak barangku untuk berangkat keluar Kota. Tak dapat kulaksanakan sholat ied di kampung halamanku ( Makassar ) berhubung tiket pesawat akan berangkat pukul 6 pagi. Aku merasakan kekecewaan yang mendalam, sebab tahun ini tidak dapat melaksanakan sholat ied bersama keluarga tercinta.

Pukul 5 subuh aku sudah bersiap untuk menuju bandara Hasanuddin, tak seperti orang-orang disekeling rumah yang berbondong-bondong menuju mesjid. Ada rasa kesal dan kecewa tertanam dihati terdalam sebenarnya, namun aku tak dapat berbuat apa-apa kala kupandangi tiket pesawat ditanganku. Ya Allah aku pergi meninggalkan kampung halamanku lagi mengadu nasib di kota lain setelah sebelumnya desember 2012 lalu, gagal menaklukkan kota bali. Kini aku merantau lagi di sukabumi jawa barat, tepatnya di Stasiun Kereta Api Parunguda kampung sukasirna bersama 2 temanku namun 3 bulan berlalu mereka kembali kemakassar tanpa diriku. Bukan tidak ingin turut ikut pulang, hanya saja saat itu aku tidak memiliki sepeserpun uang untuk membeli tiket pesawat. Akhirnya kupasrahkan diriku untuk tetap menetap disini.

Hari demi hari berganti, tak terasa aku sudah setahun lebih dikota ini. Rasa rindu pada kampung halaman serta ponakan dan kakak² dikampung sudah tak terbendung lagi, namun sekali lagi aku hanya bisa melepas kerinduanku dengan mendengar suara mereka yang jauh disana melalui telpon.
" Bunda kok lama disana ? Bunda cepat pulang, biar ada yang anterin Fiqry sekolah. "
" Bunda mau boneka marsya yang gedeeee " pinta Atiiqah
Terasa sesak dada ini mendengar ponakanku memanggilku pulang, belum lagi Atiiqah yang selalu minta boneka besar. Sekarang umurnya sudah mau menginjak 2 tahun, sudah bisa lari sudah bisa ngomong. Padahal sebelum aku tinggalkan belum seperti itu.
" Ya Allah. . .Aku merindukannya " teriak dalam hatiku.

Ingin rasanya memenuhi permintaan ponakan² kecilku, namun sekali lagi kuberucap. Apa daya aku belum mampu

____________________________________
Kejadian demi kejadian yang kualami, namun karena ketidak berdayaanku. Aku hanya banyak terdiam dan menerima segala bentuk apa yang ada disekelilingku. Namun hati kecil ini tak tinggal diam, selalu berdoa untuk mereka-mereka yang selama ini baik ataupun buruk terhadapku. Agar kelak mereka menjadi terbaik dari yang baik, buruk menjadi baik lalu terbaik.

Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali ALLAH SWT. Aku selalu berfikiran seluruh umat manusia dimuka bumi ini baik tanpa terkecuali. Namun aku harus menerima kenyataan pahit yang kulihat didepan mataku dan terdengar bising ditelingaku. Yang aku sangka malaikat penyelamat ternyata hanya topeng belaka. Naudzubillah....aku hanya mampu mengelus dada dan menitikan air mata. Salah apa hamba ini ya ALLAH...semoga kejadian ini tidak akan terulang keorang lain lagi, cukup biarkan hanya aku yang mengalaminya. AMIN

Dengan kejadian itu, akhirnya aku kembali ditanah kelahiranku. Kejadian kemaren kuanggap perantara agar aku bisa kembali ke makassar. Aku cukup berterima kasih atas kejadian itu walau di otak ini selalu terekam jelas segala tindakannya kepadaku. Yang membuat aku enggan dan ketakutan jika melihat atau mendengar tentangnya. Semoga trauma ini bisa cepat terhapus dan aku dapat menyambung tali silatuhrahmi tanpa beban ketakutan yang mendera difikiranku.

Tidak ada komentar: